Thursday, March 26, 2015

Mamasuka

Sudah hampir 18 tahun aku bekerja di Travel agent dan lebih banyak mengenal dan bergaul dengan masyarakat dari negeri ginseng. Saking sehatinya, aku juga sangat suka dengan makanan dari negeri ginseng baik itu kim chi maupun makanan ringannya.
Wah pokoke...kalau ketemu makanan negri ginseng itu seperti dapat rezeki nomplok dech (kkkk...hiperbola banget yach).

Nach....berhubung sekarang aku sudah berkeluarga dan mempunyai 4 kepala pasukan yang ganteng dan cantik, maka kesukaan akan makanan negri ginseng tersebut sedikit menular kepada mereka, salah satunya makanan yang terbuat dari rumput laut, yang dalam bahasa korea namanya kim (seperti ada huruf g nya kalau diucapkan) dalam bahasa jepang namanya nori.
Ini rumput laut yang dibuat seperti lembaran - lembaran kertas yang sudah di olesi dengan winyak zaitun atau wijen dan ditaburi dengan garam, rasanya kres kres kres gurih, sehingga membuat kita susah untuk berhenti mengunyah kalau sudah memakannya....mmmmmm benar - benar nikmat.
Biasanya kita memakannya dengan nasi atau tanpa nasi juga bisa, kalau saya di tambahkan dengan papaya kim chi atau kim chi dari sawi putih (lain waktu saya azarin dech cara membuat kedua kim chi tersebut).

Pada awal - awal saya mengenal makanan korea, itu hanya tersedia di restaurant korea dan kalau rumput laut tersebut hanya ada di swalayan yang menjual makanan import saja (swalayan lokal belum tersedia) dan kalau pun saya bisa mendapatkan biasanya kiriman dari para teman agent atau para guide yang biasanya dapat dari para tamu yang mereka handle (sekitar tahun 1997 - 1998).

Seiring waktu dan memboomingnya film korea, semakin mudah saya mendapatkan produk makanan korea yang saya suka, kadang - kadang juga belajar bikin sendiri dengan bahan lokal (maklum bahan importnya maharani buk....)

Salah satu produk yang sangat gampang saat ini adalah rumput laut tersebut karna label Mamasuka sudah mempermudah kita dan harganya juga sesuai dompet kita.

 
Ini gambar produk Mamasuka yang lama
 
Pertamakali saya beli harganya Rp. 7.500, isinya dua kotak kecil dalam satu kemasan di swalayan langganan saya tapi produk ini cepat sekali habis sehingga saya sering hunting ke swalayan lain yang harganya sedikit lebih mahal dari swalayan langganan saya.
 
 
Saat ini saya sangat susah mencari produk Mamasuka tersebut hampir semua swalayan yang menyediakan saya jelajahi tapi sudah 2 bulan ini tidak menemukan dan pegawainya bilang setiap hari ada suplainya tapi memang produknya tidak banyak jadi cepat habis dech.....hikhiks jadi sedih dech....sampai - sampai saya minta bantuan teman saya yang suka dengan produk ini, jadi kalau dia yang menemukan nebeng di beliin dulu dech.
 
Mamasuka tolong donk.....soalnya anak - anak saya suka banget makan norinya....jangan pelit - pelit memproduksinya donk.....
 
Sekian hari searching nori mamasuka...eeeehhhhh...ternyata, waktu saya mau beli tisu, saya melihat produk terbaru dari mamasuka
 
 
inilah produknya
 
hampir mirip dengan produk yang dikeuarkan Ta Kae Noi.
 
Bungkusnya mirip dengan makanan ringan lainnya dan harganya lebih mahal hampir 13ribu per sachet gitu dech, aaaahhhhh....saya jadi sedikit kecewa soalnya uang belanja saya nambah dech kalau begini sedangkan tambahannya tidak ada.....hikhikhiksss.....karna inget dengan pesanan si Sammy (anak saya nomer 3) jadi dengan berat hati saya beli 1 untuk trial ke dia.
Ehhhhhh.....ternyata dia suka banget dan bilang lebih enak, teus saya bilang tapi harganya lebih mahal jadi kasihan dech ngelihat wajahnya.
 
Apakah memang produk yang lama akan diganti dengan produk yang baru ini, kalau bisa keduanya tetap di produksi dech biar para konsumen jadi hilang galaulisasinya....
 
Mudah - mudahan para petinggi Mamasuka membaca artikelku ini dan mempertimbangkannya.
 
Salam Nori....kresss...kresss....kresss
 
 




No comments:

Post a Comment