Saat ini saya ingin membicarakan Maskapai kebanggaan kita yaitu Garuda.....
Saya bekerja di biro perjalanan bukan terhitung 01 atau 2 tahun, tapi hampir 20 tahun, jadi saya tamat sekolah pariwisata pada tahun 1993 dan saya sudah mengenal pertiketan pesawat dan lain sebagainya
Dari belajar menggunakan ABC book, yang bukunya beratnya hampir 5 kg dan bisa membuat orang pingsan bila kena lemparannya sampai zaman penghitungan tiket yang lebih simpel melalui sistem yang lebih mempermudah dan meminimize kesalahan penghitungan (sistem abacus dan teman - temannya)
Permasalahannya, dari sistem manual sampai computerized, ada satu hal yang paling dan sangat saya sayangkan yang sering dilakukan maskapai penerbangan, bila ada kesalahan apalagi kesalahan itu terjadi di pihak maskapai dan sub agent tetap saja customer yang di rugikan baik secara materi maupun non materi.
Salah satu contoh, informasi perubahan jam penerbangan.
Selama saya menghandle tamu baik yang saya handle langsung tiket pesawat (antara agent saya dan maskapai penerbangan) maupun yang saya beli melalui sub agent yang di tunjuk oleh maskapai.
Saya selalu menginformasikan nomer telpon baik kantor maupun nomer handphone saya untuk mempermudah dalam pengecheckan kembali bila ada masalah dengan hal - hal yang berkaitan dengan tiket yang saya pesan, bila pemesanan tiket tersebut masih jauh dari tanggal keberangkatan, biasanya saya memesan melalui e-mail yang sudah saya punya ke sub agent (Anta Tour Denpasar) yang saya sudah kenal baik.
waktu saya memesan tiket buat tamu saya yang akan berangkat bulan september (saya memesannya melalui e-mail) dan semuanya lancar - lancar saja dan staf sub agent langganan saya pun banyak membantu (dalam hal pemesanan Ok sekali, saya booking Denpasar - Lombok VV dengan Garuda)
Tapi pada hari keberangkatan, tiba di bandara pesawat sudah berangkat (di tiket tercantum jam 19.05)
Jam 15.05 dan kami semua panik jadinya...karna kami benar - benar tidak ada menerima perubahan jadwal penerbangan baik melalui e-mail maupun per telpon dan anehnya, staff tiketing kami pun waktu reconfirm ke Garuda (03 hari sebelum berangkat) tidak ada pemberitahuan mengenai pertukaran jam keberangkatan.
Akhirnya, semua schedule tamu di rubah dan itu juga berarti kita harus mengeluarkan biaya tambahan untuk hotel, guide,mobil dan yang paling parah untuk tiket pesawat kami harus bayar tambahan lagi untuk business class (karna hanya ada class tersebut untuk bisa sesuai reschedulenya)
dan yang paling menyakitkan lagi, tiket untuk internasionalnya juga harus kita rubah dan untungnya overseas agent kita bisa membantu untuk push Garuda di seoul.
Sedangkan dari pihak Garuda dan Anta Tour saling lempar melempar mengenai mereka sudah menghubungi nomer telpon yang tercantum di sistem Garuda yang telah di input staff Anta Tour waktu saya booking.
Dan sampai saat ini saya tidak mendapat tanggapan dari pihak Anta Tour mengenai hal tersebut.
Dan anehnya, staff Anta Tour yang saya checked pada saat itu mengatakan sudah menghubungi nomer telpon kantor 3 hari sebelum keberangkatan tapi karna tidak ada yang mengangkat telpon dan dia juga tidak berusaha mencoba menghubungi lagi atau setidaknya menginfo lewat e-mail atau sms (karna nomer telpon kantor menggunakan flexi) benar - benar tidak ada keinginan dan kreatifisasi untuk mencari nomer telpon yang lain (karna staff yang sebelumnya sedang cuti)
Sampai saat ini (tanggal 27 Oktober), kejadian tgl 07 September, kami belum menerima sepatah katapun mengenai masalah kami diatas baik dari pihak Garuda maupun Anta Tour.
Padahal saya sudah mengirim e-mail beberapa kali ke pihak Anta Tour sebagai sub agent kita.
Padahal waktu ada perubahan jam penerbangan untuk tamu saya yang berikutnya (21 oktober) pihak Anta Tour mengirimkan tiket perubahan tersebut ke e-mail saya.....
Dan juga dari Garuda bisa mengirim sms ke nomer flexi kantor saya
Jadi....saya menghimbau buat teman - teman yang sering bepergian menggunakan maskapai tercinta kita GARUDA atau pun menggunakan jasa ANTA Tour, untuk lebih waspada dan teliti karna pada akhirnya tanggung jawab dan kerugian di tanggung oleh customer dan tidak ada win win solution buat customer.
Beda sekali dengan GARUDA di Seoul......
Saya tidak mengerti, apakah GARUDA menganggap customer di negara sendiri hanya patung sehingga complainnya tidak di tanggapin atau memang kita tidak dianggap sebagai salah satu customer potential begitu juga pihak ANTA TOUR
Semoga cerita diatas bisa dipakai pembelajaran buat teman - teman semua....
Salam Blogger......
No comments:
Post a Comment